- Sejarah perkembangan Teori Manajemen dapat dilihat melalui Periode waktu,Aliran Manajemen dan Kontributornya.Jelaskan sejarah perkembangan manajemen dilihat dari ketiga aspek tersebut.
- Uraikan bagaimana suatu proses perencanaan dilakukan serta uraikan langkah-langkah untuk mengambil keputusan.
- Sejarah Perkembangan Manajemen.
Uraian singkat :
Frederick Winslow taylor (1856-1915)
Fredirick disebut “Bapak Manajemen Ilmiah”. Pendekatan baru yang diperkenalkannya sangat mempengaruhi praktik manajemen. Adapun ringkasan prinsip-prinsip pendekatan ilmiah Taylor adalah sebagai berikut :
· Menggantikan cara secara teratur tidak acak-acakan.
· Mengutamakan keharmonisan dalam gerakan kelompok bukan perpecahan.
· Mencapai kerjasama manusia bukan individu.
· Menghasilkan output yang maksimal, bukan output yang terbatas.
· Mengembangkan semua pekerja sampai taraf yang setinggi-tingginya untuk kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan juga perusahaan.
Hendry L. Gantt ( 1861-1919)
Hendry merupakan teman Frederick dan mereka berdua sama mengemukakan teori mengenai peningkatan produktivitas, efisiensi, dan efektifitas kerja dengan rangsangan upah atau insentif. Gagasan Gantt sama dengan Frederick hanya saja perbedaan antara keduanya terletak pada pengupahan differensial. Gantt menerapkan dengan upah per hari dengan standar kinerja daripada karyawan.
Frank B dan Lilian M. Gilbreth (1868-1924)
Kedua suami istri ini mengemukakan efisiensi mengenai gerakan kelelahan dalam pekerjaan yakni keduanya tertarik mengamati gerakan sia-sia dalam pekerjaan dengan mengurangi gerakan-gerakan yang tak perlu untuk meningkatkan produktivitas.
Herrington Emerson (1853-1931)
Emerson melihat bahwa masalah yang menggangu sistem manajemen dalam perusahaan adalah suatu pemborosan maka beliau mencetuskan beberapa gagasan :
· Perumuan tujuan yang jelas
· Kegiatan yang dilaksanakan masuk akal
· Tersedianya staf yang cakap
· Terciptanya disiplin kerja
· Pemberian balas jasa yang adil
· Laporan terpercaya-cepat-tepat-kontinu
· Pemberian instruksi
· Adanya standar-standar dan jadwal
· Metode dan waktu setiap pekerjaan
· Kondisi yang standar
· Operasi yang standar
· Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar dan
· Balas jasa yang efisien
Teori Manajemen klasik (1900-1940)
Kontributornya antara lain : James Watt Jr., dan Mathew Robinson Boulton (1769-1848), Robert Owen ( 1771-1858), Charles Babbage ( 1792-1871), Hendry Fayol (1841-1925)
Uraian singkat :
James Watt Jr., dan Mathew Robinson Boulton (1769-1848)
Sebagai penerus perusahaan orangtuanya, Watt dan Boulton berusaha memperbaiki dan meningkatkan kapasitas organisasinya agar mampu bekerja dengan baik. Dalam pendekatan ilmiah pada manajemen, mereka mengembangkan penelitian dan peramalan pasar, skema mesin produksi, dan standardisasi komponen-komponen produksi.
Robert Owen ( 1771-1858)
Owen dianggap sebagai pionir manajemen terkemuka. Owen melakukan percobaan tentang kepersonaliaan sehingga ia disebut “Bapak Manajemen Personalia Modern”. Ia menekankan peranan manajer pada pengelolaan sumber daya manusia karena sumber daya manusia yang kompeten memenuhi syarat meningkatkan ekonomi dan mengurangi fisik pekerja yang buruk. Beliau tidak memperkenankan anak umur dibawah 10 tahun untuk bekerja.
Charles Babbage ( 1792-1871)
Ahli matematika ini mengusulkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya dalam pembagian pekerjaan yakni tiap sumber daya manusia dibagi berdasar keterampilannya dan keahliannya. Prestasi lain dari Babage adalah penemuan kalkulator mekanis yang menjadi cikal bakal mesin-mesin hitung seabad kemudian. Dia menyusun sebuah mesin analistis seperti komputer yang menuruti interaksi-interaksi secara otomatis dan mempunyai segala unsur dasar komputer modern. Dari penemuannya ini Babbage disebut “ Bapak Komputer”.
Hendry Fayol (1841-1925)
“Bapak Manajemen Operasional Modern” ini menuangkan idenya dalam buku “ Administration Industrielle et Generale” yang berisi antara lain beberapa prinsip khusus kondisi kerja antara lain :
a. Pembagian kerja, aitu spesialisasi pekerjaan agar lebih efisien dalam memanfaatkan tenaga kerja. Prinsip ini dapat diaplikasikan pada pekerjaan teknis maupun manajerial.
b. Otoritas dan Tanggung Jawab, keduanya berhubungan dan memiliki hubungan sebab akibat. Fayol melihat otoritas sebagai gabungan dua faktor yaitu faktor resmi(kedudukan) dan faktor pribadi (kecerdasan, nilai moral, pengalaman, jasa dimasa lampau, dan sebagainya)
c. Disiplin, yaitu suatu bentuk kesepakatan berdasarkan ketaatan, ketekunan, energi dan sikap menghargai orang lain.
Hubungan Manusiawi (1930-1949)
Kontributornya : Hawthorne Studies, Elton Mayo, Fritz Roethlisberger, dan Hugo Musterberg.
Hasil singkat dari hubungan manusiawi antara lain menekankan pada motivasi, kepemimpinan, perilaku dan pengembangan kelompok dan berbagai topik perilaku lainnya.
Manajemen Modern (1940-sekarang)
Kontributornya antara lain : Abrahan Maslow Chris Argyris, Douglas McGregor, Ddar Schien, David McCleland, Robert Blake and Jane Mouton, Ernest dale, Peter Drucker dan sebagainya.
Konsep manajemen modern telah dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat disingkat sebagai berikut :
a. Manajemen berdasarkan hasil
b. Manajemen berdasarkan tanggung jawab sosial
c. Manajemen berdasarkan sasaran
d. Manajemen berdasarkan pengecualian, dan
e. Manajemen terapan
2. Langkah-langkah Proses Perencanaan
a. Mengembangkan visi yang jelas
Visi adalah gambaran keadaan yang ingin dicapai dimasa depan sehingga perlulah bagi kita memberi gambaran apa yang akan dicapai dimasa depan.
b. Merumuskan misi ke dalam suatu pernyataan
Misi merupakan inspirasi dan arah untuk memahami visi organisasi. Misi yang baik adalah yang mengarah kepada pencapaian visi.
c. Prakirakan perkembangan organisasi
Prakiraan pengembangan usaha yang dilakukan organisasi haruslah berdasar asumsi ilmiah. Cara paling mudah adalah dengan memprediksi kecenderungan yang terjadi dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.
d. Analisis persaingan
Persaingan merupakan hal biasa dalam organisasi. Saat terdapat persainagn serius maka para manajer dan pimpinan harus mampu membuat berbagai analisis demi mempertahankan serta mengembangkan kehidupan organisasi dimasa depan. Analsis disini yakni berfungsi memberi masukan sehingga para manajer memiliki pandangan dan wawasan lebih luas saat melihat pasar, peta persaingan, menentukan posisi organisasi dan persaingan agar organisasi mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
e. Penetapan sasaran dan tujuan
Penetapan sasaran berarti rentang waktu organisasi jangka panjang biasanya 5 tahun atau lebih sedangkan tujuan adalah rancangan sasaran jangka pendek berkisar 3 sampai 5 tahun. Sasaran yang jelas yakni yang dapat diukur. Sasaran dan tujuan merupakan indikator kinerja individu dalam jangka waktu tertentu.
f. Pengembangan rencana kegiatan
Untuk memperoleh sasaran dan tujuan organisasi maka manajer harus membuat rencana strategis jangka panjang yang selanjutnya dikembangkan dalam rencana taktis.
g. Pengerahan sumber daya
Sumber daya sangat diperlukan untuk mencapai tujuan bersama. Sumber daya pokok berupa dana, SDM, teknologi dan organisasi.
h. Mobilisasi Dana Organisasi
Dana organisasi dapat berupa sumber perseorangan atau gabungan, pinjaman bank, sumbangan pemerintah dsb. Dana ini merupakan operasional dalam pelaksanaan kegiatan organisasi.
i. Penyiapan Sumber Daya Manusia
Inilah yang merupakan vital dalam organisasi. Dalam mencari sumber daya manusia, tak hanya kuantitas atau jumlah yang dipenuhi untuk memenuhi kebutuhan organisasi akan tetapi, mutu juga perlu diperhatikan.
j. Sumber Daya Teknologi
Perkembangan teknologi begitu penting dalam organisasi. Untuk meningkatkan taraf, maka perlulah pemilihan teknologi secara tepat dalam organisasi. Dalam kenyataannya, tak semua organisasi dapat menguasai teknologi secara baik maka sebaiknya gunakanlah teknologi yang tepat sesuai organisasi tersebut.
Langkah-langkah Pembuatan Keputusan
a. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah
Sebelum melangkah jauh ke depan, sebaiknya dilakukanlah identifikasi dan harus menyadari serta memastikan bahwa memang harus ada suatu masalah yang harus diselesaikan dan benar-benar ada. Maka jikalau tak ada masalah, tak perlu untuk mengambil keputusan.
b. Mengidentifikasi Kriteria Keputusan
Kriteria keputusan merupakan ukuran dasar dalam mengambil keputusan. Semakin banyak kita memiliki kriteria maka semakin berkualitaslah keputusan yang dapat diambil.
c. Mempertimbangkan Kriteria
Mempertimbangkan disini maksudnya adalah mengurutkan kriteria berdasar prioritas yakni antara kriteria terpenting hingga yang kurang penting. Prioritas ini harus lebih selektif karena banyak pertimbangan yang harus dipikirkan.
d. Mengembangkan Alternatif
Jika permasalahan sudah diperoleh,teridentifikasi serta didefinisikan secara pasti maka baiknya dilakukan pengembangan alternatif yaitu proses pencarian dimana lingkungan eksternal dan juga internal yang relevan dari organisasi dianalisis untuk mendapat informasi yang bisa dikembangkan menjadi alternatif yang bisa diambil.
e. Membandingkan dan mengevaluasi semua alternatif pemecahan
Alternatif tambahan diatas perlu untuk kita menulis kelebihan serta kekurangannya sebelum mengambil keputusan karena keputusan tidak selamanya mampu memberikan kepuasan 100%.
f. Menilai risikonya
Dalam prosesnya, kita sebagai pengambil keputusan pasti memiliki faktor ketidakpastian karena jarang sekali kita mempelajari serta mendapat informasi secara lengkap mengenai apa yang kita hadapi. Oleh karena itu perlu bagi kita melihat risiko dari masing-masing alternatif yang telah dikumpulkan. Cara mudahnya yaitu dengan memberi nilai skala 1 sampai 9 dan sebagainya.
g. Memilih Alternatif terbaik
Setelah menilai tingkat risikonya, pilihlah alternatif terbaik darialternatif lainnya. Namun bukanlah tak mungkin dimana alternatif yang telah dirangking tersebut dapat diterima. Apabila ditemukan hal tersebut,maka perlu atau cobalah untuk menggabungkan 2 atau 3 alternatif menjadi 1 alternatif baru maka dapat diperoleh pemecahan yang dapat diterima meskipun tidak 100%.
h. Mengimplementasikan keputusan
Saat keputusan telah diambil, kordinasikan semua sumber daya untuk melaksanakan keputusan tersebut maka seorang pengambil keputusan/manajer harus mampu mengelola orang-orang dalam organisasinya agar terealisasikan dengan baik. Ada beberapa kunci pokok yang yang harus digunakan untuk mengambil keputusan antara lain komitmen terhadap keputusan yang diambil, Penguman untuk segenap anggota organisasi agar informasi yang diterima setiap orang sama, Personalia atau penjalan keputusan harus kompeten dibidangnya, fasilitas untuk melaksanakan keputusan, waktu untuk melaksanakan keputusan dan pertanggung jawaban yang relevan.
i. Mengevaluasi hasil-hasil keputusan
Implementasi keputusan harus dimonitor terus menerus. Manajer harus mengevaluasi apakah implementasi keputusan dilakukan dengan baik atau tidak. Pembuatan keputusan adalah suatu proses yang berkesinambungan bagi manajer dan tantangan yang harus dihadapi.