Pengembangan SDM sebagai disiplin ilmu terapan yang relatif baru dan terus berkembang. Para ahli yang mengemukakan pendapatnya berkaitan dengan pengembangan SDM diantaranya: Gilley dan Maycunich (2000), mengartikan SDM sebaagai orang-orang yang dikaryakan oleh organisasi. Selanjutnya Hargreaves dan Jarvis (2000) mengatakan bahwa pengembangan SDM adalah proses membantu individu untuk mengembangkan potensinya secara optimal.
Kegiatan pengembangan SDM meliputi: 1) aktivitas pembelajaran yang terorganisir dalam organisasi dalam rangka perbaikan kinerja dan/atau pertumbuhan pribadi dengan tujuan meningkatkan pekerjaan individual dan/atau organisaasi; 2) pengembangan SDM meliputi bidang-bidang pelatihan dan pengembangan, pengembangan karier, dan pengembangan organisasi.
Menurut Hargreaves dan Jarvis (2000), pengembangan SDM mencakup bidang-bidang yaitu pengembangan organisasi yang terkait dengan pengembangan staf, deskripsi jabatan, perencanaan dan rekrutmen staf, benefit bagi staf, hubungan industrial, pelatihan dan pengembangan. Berdasarkan kajian American Society for Training and Development (ASTD), pengembangan SDM sebagai pendayagunaan pelatihan dan pengembangan, pengembangan organisasi dan pengembangan karier secara terintegrasi untuk memperbaiki efektivitas individual, kelompok, dan organisasional.
Pengembangan SDM sebagai kerangka kerja merupakan perluasan pendayagunaan modal manusia (Human Capital) baik pada level organisasi maupun level regional dan nasional. Secara umum pengembangan SDM merupakan perpaduan antara pendidikan dan pelatihan, kesehatan dan ketenagakerjaan untuk menjamin pertumbuhan dan perbaikan berkelanjutan pada level individual, organisasional dan nasional. Pada level nasional, pengembangan SDM menjadi pendekatan strategik pada hubungan antar sektoral antara pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan. Pada evel organisasional, program pengembangan SDM dipersiapkan bagi individu untuk mencapai level kerja yang lebih tinggi.
Saat ini, pendekatan-pendekatan yang lebih komprehensif dan terintegrasi dikembangkan untuk model pengembangan SDM sehingga pada prakteknya pengembangan SDM inidikenal dengan istilah IHARD (Integrated Human Resource Management). Pengembangan SDM terintegrasi mengadopsi pendekatan-pendekatan yang memiliki nilai tambah seperti pendekatan kompetensi, manajemen tlenta, dan sistem informasi manajemen kompetensi. Beberapa program pengembangan SDM terintegrasi ini antara lain pelatihan berbasis kompetensi, manajemen SDM berbasis talenta.
B. Pelatihan, Pendidikan, dan Pengembangan
Meggison, Banfield, dan Matthews (1999), membedakan antara pelatihan, pembelajaran, pendidikan pengembangan, dan pengembangan SDM sebagai berikut:
- Pelatihan (training) yaitu upaya yang sistematis untuk mengalihkan pengetahuan atau keterampilan dari seseorang yang tahu dan dapat melakukan kepada seseorang yang tidak tahu dan tidak dapat melakukan.
- Pengembangan (development), yaitu suatu proses jangka panjang yang dirancang untuk meningkatkan potensi dan efektivitas.
- Pembelajaran (learning), yaitu proses yang berkelanjutan untuk menjadi berbeda dengan kondisi saat ini.
- Pendidikan (education), yaitu sebagai cakupan yang sangat terstruktur untuk pembelajaran terencana dengan tujuan antara lain mengembangkan wawasan.
- Pengembangan SDM (human resource development), yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan pendekatan yang terintegrasi dan menyeluruh untuk mengubah pekerjaan yang berkaitan dengan perilaku dengan menggunakan berbagai strategi dan teknik pembelajaran.
Sumber : http://www.ut.ac.id/