
Perusahaan yang mengoptimalkan keuntungannya akan memproduksi hingga produk yang terakhir memenuhi persyaratan ongkos marjinal sama dengan pendapatan marjinal.

Apabila ongkos marjinal kurang dari pendapatan marjinal, perusahaan bisa meningkatkan keuntungan dengan menambah produk. Sebaliknya, apabila ongkos marjinal sudah melebihi pendapatan marjinal, perusahaan bisa meningkatkan keuntungan dengan mengurangi produk.
Pricing yang optimal harus memenuhi syarat:

di mana
e : elastisitas harga produk
Nilai elastisitas adalah negatif.

Jadi, harga yang optimal adalah:

Pricing satu harga untuk sejumlah produk tertentu disebut block pricing.

Harga blok (block pricing) membuat konsumen membuat keputusan membeli satu blok produk atau tidak sama sekali. Asalkan konsumen menilai bahwa satu blok barang (8) memberikan surplus konsumen sebesar 48 dan harga satu blok produk tidak lebih dari 48, konsumen tersebut akan membeli paket tersebut.
Block Pricing
Produk tertentu mempunyai MC yang amat rendah, seperti permen. MC permen bisa dianggap kecil sekali (0). Oleh karena itu, produsen permen biasanya menjual dengan block pricing.
Peak-Load Pricing
Beberapa produk mempunyai permintaan yang bervariasi menurut waktu. Jasa kereta api pada pagi dan sore hari meningkat besar dibanding waktu-waktu lainnya. Pada saat permintaan dalam kondisi peak, kapasitas jasa kereta api diasumsikan tidak bisa ditingkatkan. Pada saat permintaan tinggi, perusahaan jasa kereta api bisa menaikkan harga tiketnya. Sebaliknya, pada saat permintaan rendah, perusahaan jasa kereta api bisa menurunkan harga tiketnya. Pricing ini disebut peak load pricing.