Inisiasi 4 Struktur Pasar dan Persaingan Murni

Friday, September 26, 2014
Struktur Pasar Industri

Bentuk Pasar atau Industri

Saudara mahasiswa, pada umumnya terdapat empat bentuk pasar yaitu pasar industri persaingan murni, pasar persaingan monopolistik, pasar oligopoli dan pasar industri monopoli murni. Empat bentuk pasar ini bisa dipandang dari segi penjual atau dari segi pembeli.



1. Pasar industri persaingan murni

Ciri-cirinya:
  • Jumlah penjual dan pembeli banyak sekali dalam industri
  • Produknya identik dan homogen
  • Tidak ada rintangan masuk ke dalam dan keluar industri setiap waktu
  • Tidak ada persaingan bukan harga
Contoh: produk hasil pertanian

2. Pasar industri monopoli murni

Ciri-cirinya:
  • Jumlah penjual satu sedangkan pembeli banyak sekali
  • Tidak ada barang substitusi yang sempurna
  • Terdapat rintangan masuk ke dalam industri setiap waktu
  • Ada persaingan bukan harga berupa advertensi
Contoh: perusahaan air minum pemerintah daerah

3.Pasar persaingan monopolistik

Ciri-cirinya:
  • Terdapat cukup penjual dan pembeli
  • Produknya terdiferensiasi 
  • Tidak terdapat rintangan masuk ke dalam industri, tetapi relative lebih sukar dibandingkan dengan pasar persaingan murni 
  • Ada persaingan bukan harga berupa persaingan kualitas, advertensi, dan pelayaanan penjualan.
Contoh: perdagangan eceran pakaian konveksi, sepatu

4. Pasar oligopoli

Ciri-cirinya:
  • Terdapat sedikit penjual dan pembeli
  • Dibedakan antara produk yang standar dan terdiferensiasi 
  • Terdapat rintangan masuk ke dalam industri 
  • Ada persaingan bukan harga berupa advertensi dan persaingan kualitas
Contoh: baja, mobil, peralatan listrik rumah tangga


Pasar Persaingan Murni Jangka Pendek

Dalam jangka pendek perusahaan pesaing murni mempunyai pabrik berskala tertentu dan berusaha memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan kerugian dengan menyesuaikan output dengan cara mengubah banyaknya faktor produksi variabel berupa bahan-bahan dan tenaga kerja. Penentuan tingkat output sewaktu keuntungan maksimal dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu, pertama dengan membandingkan antara pendapatan total dengan biaya total. Kedua dengan membandingkan antara pendapatan marjinal dengan biaya marjinal.

Perusahaan akan memproduksi dan memperoleh keuntungan maksimal pada tingkat output dimana pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal atau MR=MC. Karena perusahaan pesaing murni merupakan penerima harga dan ia bisa menjual output dalam jumlah berapapun pada harga pasar yang berlaku, maka kurva permintaan pasar yang dihadapi berbentuk garis lurus mendatar. Pada pasar pesaing murni, pendapatan marjinal sama dengan harga output yang berlaku (MR=P), formula MR=MC dapat ditulis menjadi P=MC atau harga sama dengan biaya marjinal.

Jadi perusahaan pesaing murni memaksimumkan keuntungan total atau meminimumkan kerugian dalam jangka pendek dengan memproduksi pada tingkat output dimana MR(=P)=MC, dengan syarat harga lebih tinggi daripada biaya variable rata-rata. Bila harga lebih rendah daripada biaya rata-rata maka perusahaan pesaing murni akan menghentikan produksi.

Kurva Penawaran Perusahaan Pesaing Murni Jangka Pendek


Kurva penawaran individual perusahaan pesaing murni dimulai di bagian (titik) MC=AVC dari kurva MC yang menanjak. Bila MC>AVC maka perusahaan akan menghentikan produksi karena kerugian lebih besar bila ia tetap terus berproduksi. Bila menghentikan produksi ia hanya menanggung kerugian sebesar biaya tetap modal saja.


Harga keseimbangan ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar. Untuk memperoleh kurva  penawaran pasar maka harus dijumlahkan secara horizontal skedul-skedul penawaran perusahaan individual


Pasar Persaingan Murni Jangka Panjang


Dalam jangka panjang ada tiga macam perilaku biaya yaitu keadaan industri dengan biaya konstan, biaya menaik, dan biaya menurun. Semua merupakan kemungkinan akibat penyesuaian jangka panjang berupa masuk atau keluarnya perusahaan-perusahaan industri yang bersangkutan. Bila keseimbangan jangka panjang tercapai maka harga akan sama dengan MC jangka panjang, dan output akan diproduksi pada tingkat dimanan biaya rata-rata total adalah minimum. Dalam persaingan murni jangka panjang, perusahaan-perusahaan bebas masuk atau meninggalkan industri. Bila harga lebih tinggi dari biaya total rata-rata maka keuntungan ekonomis akan terjadi sehingga akan menarik perusahaan-perusahaan baru masuk ke industri tersebut. Perluasan industri ini akan menaikkan penawaran produk dan mengakibatkan penurunan harga pasar, hingga kembali sama dengan biaya total rata-rata. Sebaliknya bila mula-mula harga lebih rendah dari biaya total rata-rata maka kerugian ekonomis yang diderita menyebabkan perusahaan-perusahaan meninggalkan industri tersebut. Hal ini akan menyebabkan turunnya penawaran produk yang selanjutnya mengakibatkan harga naik dan harga kembali sama dengan biaya total rata-rata.

Pasar industri persaingan murni baik pada kasus biaya konstan atau pada biaya menanjak naik, mempunyai karakteristik yang sama dalam posisi keseimbangann jangka panjang. Posisi harga dan pendapatan marjinal adalah pada tingkat dimana keduanya sama dengan biaya rata-rata minimum. Sedangkan kurva biaya marjinal memotong kurva biaya rata-rata pada titik terendah. Jadi posisi keseimbangan jangka panjang adalah MR (=P) = AC = MC. Walaupun dalam jangka pendek perusahaan pesaing murni mungkin memperoleh keuntungan ekonomis (atau kerugian ekonomis) tetapi dalam jangka panjang ia mengaami pulang pokok dengan memproduksi pada tingkat MR (=P) = MC. Posisi keseimbangan jangka panjang dalam pasar persaingan murni yang mensyaratkan MR (=P) = AC = MC harus terjadi pada titik dimana AC minimum, yang berarti adanya efisiensi ekonomi dalam pasar persaingan murni.


Kelebihan dari sistem harga persaingan adalah kemampuan mengalokasi faktor-faktor produksi secara efisien, perusahaan memproduksi jenis barang dengan kuantitas yang paling diinginkan konsumen. Kemampuan mengadakan penyesuaian penggunaan faktor produksi bila terjadi perubahan-perubahan dalam perekonomian. Sedangkan kelemahan dari sistem harga persaingan adalah masalah distribusi pendapatan, kegagalan pasar, tidak selalu menuntun menuju pada penggunaan teknik produksi paling efisien, mempersempit rentang pilihan konsumen

Bagikan Artikel ini ke : Facebook Google+ Twitter Digg
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Diva nz

No comments:

Post a Comment