Cara Evaluasi Presentasi

Tuesday, September 30, 2014
Proses evaluasi terhadap materi presentasi dan cara penyampaiannya tersebut dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu:
  • Meminta umpan balik atau tanggapan dari audiens
Metode umpan balik ini dapat dilakukan dengan membuat semacam kuesioner kepada audiens. Pada saat sesi akhir presentasi, sebelum beralih ke sesi berikutnya, presenter dapat membagikan kuesioner dan meminta audiens untuk memberikan tanggapan dengan mengisi poin-poin yang tercantum didalamnya.
  •  Meminta masukan dari rekan kerja atau anggota tim
Selain audiens, presenter juga perlu meminta masukan atau tanggapan dari rekan kerja atau anggota tim lainnya. Presentasi biasanya adalah hasil kerja sebuah tim dan disampaikan mewakili suatu organisasi, institusi atau bidang kerja. Setelah menyampaikan presentasi, presenter dapat meminta saran dan tanggapan anggota tim terhadap presentasi yang telah dilakukan.
  •  Mendokumentasikan kegiatan presentasi
Selain umpan balik dan masukan dari audiens, presenter juga dapat mengevaluasi presentasinya dengan meminta tolong rekan kerja atau anggota tim untuk merekam selama presenter menyampaikan materinya.

Dari hasil rekaman video tersebut, presenter dapat memutar ulang rekaman presentasi tersebut dan mengetahui kekurangan yang ada serta permasalahan yang terjadi. Seperti halnya seorang pemain bulutangkis atau sepakbola yang merekam pertandingannya, kemudian memutar ulang pertandingan tersebut untuk mengetahui kelemahan atau kesalahannya.

Cara ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah presentasi yang ditampilkan telah sesuai dengan yang dilakukan pada saat latihan beberapa hari sebelumnya.

Proses evaluasi setelah presentasi perlu dilakukan dengan tujuan agar presenter dapat mengetahui kekurangan-kekurangan dan memperbaikinya. Dengan cara tersebut, pada saat presentasi selanjutnya, diharapkan dapat dilakukan dengan lebih baik lagi.

Perencanaan Presentasi

Kriteria Keberhasilan Presentasi.

Keberhasilan suatu presentasi selalu dinilai dari ketercapai tujuan presentasi. Artinya tingkat pemahaman dan penerimaan audience atas esensi presentasi merupakan criteria dominan menentukan keberhasilan presentasi. Untuk mencapai itu semua, terindikasi dari :
  1. Presentasi menarik perhatian peserta
  2. Isi presentasi disajikan secara sistematis
  3. Penjelasan sesuai dengan tingkat nalar pendengar
  4. Contoh, ilustrasi dan argumen yang diberikan sangat kuat
  5. Terdapat rencana tindak lanjut.

    Perencanaan Presentasi.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat merencanakan suatu presentasi adalah : Pemilihan aplikasi pembuatan presentasi; Perencanaan materi presentasi; Penguasaan aspek teknis; dan Teknik penyajian presentasi.

    1).Pemilihan Aplikasi Pembuatan Presentasi.
    Ada beberapa jenis mengenai aplikasi ini, yang membedakannya dari beberapa kategori aplikasi tersebut terletak pada output file yang dihasilkan dan medianya. Jenis output file, dan media penyajian presentasi tersebut yaitu :
    • Aplikasi Office.Pembuatan dokumen presentasi secara cepat dan praktis, dengan materi presentasi yang singkat dan ringkas, contoh aplikasi ini seperti Microsoft PowerPoint. Fleksibilitas jenis aplikasi ini sangat tinggi, mengingat hampir setiap komputer memiliki aplikasi office di dalamnya.
    • Aplikasi Dokumentasi.Penggunaan aplikasi dokumentasi menjadi pilihan bagi pembuatan dokumen presentasi dengan materi detail dan komprehensif. Aplikasi jenis ini mampu mempertahankan konsistensi presisi tampilan dan menyediakan fasilitas proteksi pada content dokumen. Fleksibilitas penyajian output file sangat tinggi, karena pada umumnya computer dapat support dengan aplikasi ini. Tool PDF Maker seperti Adobe Acrobat, atau HTML Editor seperti Microsoft Front Page merupakan beberapa alternatif aplikasi yang dapat Anda gunakan. 
    • Aplikasi Multimedia.Aplikasi multimedia menjadi pilihan apabila kita membutuhkan dokumen presentasi yang interaktif, otomatis, dan mempunyai daya tarik. Penggunaan efek, animasi, objek grafis, serta materi audio dan video menjadi lebih optimal jika dirangkai melalui aplikasi jenis ini. Flesibilitas penyajian output presentasi sedikit terbatas, karena tidal semua computer memiliki program yang support untuk aplikasi ini. Macromedia Flash, merupakan contoh aplikasi yang lazim digunakan untuk kebutuhan ini.
    2). Perencanaan Materi Presentasi
    Dalam merencanakan materi presentasi, maka ada beberapa hal yang mendasar yang perlu diperhatikan, agar materi memiliki kekuatan terhadap audience, yaitu:
    1. Tentukan Tema dan Tujuan secara Spesifik.Kadang memang kita harus menyampaikan materi dengan kandungan beberapa keperluan, tetapi setiap menyusun dokumen presentasi, tetap harus jelas temanya (focus dimana) dan tujuan yang secara spesifik, hal ini supaya tidak melebar kemana-mana, lebih-lebih dengan waktu yang terbatas saat presentasi.
    2. Kumpulkan Materi Utama dan Pendukung.Pengumpulan materi dapat Anda persiapkan dari awal. Anda dapat mulai merangkum sumber-sumber materi yang akan Anda tuangkan. Pilih koleksi file gambar, audio, atau video sebagai objek pendukung. Siapkan tabel, grafik, dan data pendukung jika diperlukan. 
    3. Susun Kerangka Materi Presentasi.Walau Cuma dokumen presentasi, tetapi harus didekati layaknya suatu karya tulis, yaitu dengan pendekatan struktur yang logis dalam poin-poin presentasi tersebut, dan estimasikan setiap jumlah slide dengan waktu yang tersedia.

    3). Tentukan Aplikasi Pembuat Presentasi yang Tepat
    Setelah tersusun kerangka materi, analisa audience, kondisi tempat untuk presentasi, serta media pendukung yang ada (ketersediaan akses IT), maka dapat dilakukan pemilihan aplikasi pembuatan materi presentasi. Jangan memilih aplikasi yang akhirnya tidak dapat diakses saat dipresentasikan (sebaiknya disiapkan beberapa alternative aplikasi ).

    4). Penguasaan Aspek Teknis

    Seorang presenter masa kini, disamping diperlukan penguasaan teknis penyusunan dokumen presentasi, ia harus menguasai aspek teknis yang terkait dengan teknologi informasi yang terkait dengan aplikasi-aplikasi aoutput file dokumen presentasi, termasuk fasilitas medianya, yang terkait dengan penyiapan hard copy dan soft copy dokumen persentasi tersebut

    5). Pemilihan Perangkat Pendukung

    Sound system, sering menjadi biang kendala suksesnya suatu presentasi, karena itu para presenter professional seperti para motivator, sering membawa perangkat sendiri (seperti mikenya). Kalau kita menggunakan laser pointer dan wireless mouse untuk presentasi, pastikan kondisinya fix, jangan saat dipakai eror. Jangan lupa dokumentasikan dalam foto atau video moment-moment Anda, yang nantinya bisa jadi ilustrasi penguat.

    6). Teknik Penyajian Presentasi
    Sebagus apapun persiapan yang telah dilakukan, ujungnya justru ada pada saat penyajian/presentasi. Dalam melakukan presentasi tentu dituntut untuk menguasai teknik komunikasi yang berkaitan dengan aspekm komunikator, aspek komunikan, aspek komunike, aspek channel dan aspek feedback, juga penguasaan teknik presentasi itu sendiri.

    Memahami aspek-aspek komunikasi sangat penting karena terdapat kondisi lingkungan internal dan eksternal, baik secara psikhis maupun psikologis yang mempengaruhi proses komunikasi, dan presentasi merupakan kegiatan komunikasi yang didalamnya terdapat proses komunikasi.

    Persiapan Pelaksanaan Presentasi
    Agar presentasi yang dilaksanakan berjalan lancar dan efektif, maka perlu dilakukan persiapan yang matang. Karena sebagaimana dalam pidato ada pepatah : qui asendit sine labore - desendit sin honore (siapa yang naik mimbar tanpa persiapan, akan turun tanpa penghormatan), ini menunjukan betapapun hebatnya seorang presenter, perlu dilakukan persiapan sebelum pada momen penyajian. Abraham Lincoln pernah mengatakan :” jika memiliki 8 jam untuk merobohkan pohon, saja akan menghabiskan 6 jam untuk mengasah kapak “ (Macnamara, 1999).
    Urgensi dari persiapan yang matang adalah untuk efisiensi waktu presentasi dan kegugupan karena kurang siap. Rincian tahapan persiapan presentasi yang efektif adalah sebagai berikut :
    1. Analisa pendengar dan situasi penyajian, ini diperlukan untuk mengetahui siapa audience nya ( penari yang baik adalah yang mengerti irama gendang), dan situasi (setting) tempat penyajian untuk mengukur jangkauan pandang, suara dan penguasaan medan psikhisnya.
    2. Analisa penyaji dan tujuan penyajian. Mengukur sejauhmana kemampuan anda menguasai materi yang akan disajikan, apakah Anda memiliki kompetensi yang cukup dengan materi tersebut yang didukung oleh disiplin ilmu dari pendidikan Anda atau bidamng tugas Anda. Kemudian tentukan tujuan dari presentasi yang dilakukan, apakah sekedar untuk memberitahukan/menginformasikan, mengevaluasi sesuatu, mendesiminasikan, mensosialisasi, mempersuasi.
    Kembangkan tujuan penyajian yang “SMART” sesuai dengan kemampuan dan latar belakang audience dan target yang ingin dicapai. Tujuan yang SMART itu adalah : Spesific (tujuan yang khusus); Measure (dapat diukur dengan jelas); Achievable (dapat dicapai); Realistic in scope (realistis sesuai dengan keadaan dan kondisi penyajian) dan Time Bound (sesuai dengan alokasi waktu).

    Presentasi harus memiliki tujuan yang jelas, Menurut Dunckel & Parnham (1995), jika anda membawakan presentasi semata-mata karena perintah atasan, lebih baik batalkan, karena akan sia-sia. Anda perlu jujur terhadap diri sendiri mengenai sikap anda terhadap gagasan/isi/materi yang akan disampaikan. Sikap negative terhadap materi yang anda sampaikan akan berpengaruh kepada penampilan anda, dan berbuah tanggapan negative dari audien.

    Pelaksanaan Presentasi.
    Pada saat akan, sedang dan selesai melaksakan presentasi lisan, perhatikan hal-hal sebagai berikut :

    Sebelum Presentasi :
    1. datanglah sebelum giliran waktu Anda,
    2. berpakaian sesuai dengan forum yang ada.
    3. Cek semua persiapan mulai dari materi, alat bantunya, kondisi auditorium
    4. Sapa / hampiri beberapa tokoh yang biasanya duduk dideretan terdepan, untuk menghilangkan kesan keasingan.
    Mulai dan Sedang Presentasi. 
    1. Perhatikan reaksi hadirin, pandanglah dari kanan sampai kiri dari depan sampai belakang;
    2. Sapa hadirin dengan bahasa yang sangat familier;
    3. Yakinkan hadirin dengan penampilan anda, karena kesan pertama dalam teori human relation, komunikasi harus diarahkan bukan kepada pribadi orang yang diajakm bicara, tetapi pada fator-fator kejiwaan seperti watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap dan tingkah laku. Sukses penyajian tergantung dari penilaian hadirin, dan sikap hadirin tergantung dari penialaian hadirin terhadap penyaji.
    4. Manfaatkan ‘tujuh detik’ pertama sebaik-baiknya, karena dalam teori public speaking (Green,1998) menjelaskan bahwa keberhasilan seseorang berpidato/presetasi ditentukan pada tujuh detik pertama dia tampil diatas mimbar. Orang Cuma membutuhkan tujuh detik untuk melihat apakah anda cukup berharga untuk didengar atau tidak.
    5. Sampaikan materi secara sistematis dan berurutan, hubungan kausal, argumentative, teori-teori pendukung, akurasi data, pengujian yang dilakukan, relevansi metodologi yang digunakan, hasil yang diperoleh, serta manfaatnya;
    6. Gunakan alat bantu sesuai kebutuhan, jangan berlebihan, agar perhatian audience tidak berpidah dari materi kea lat bantunya;
    7. Pelihara komunikasi tatap muka selama penyajian;
    8. Perhatikan factor AIDDA, yaitu bahwa hadirin akan mendengarkan penyajian, apabila ada perhatian (Attention) yang tumbuh karena sikap dan daya tarik penyaji sehingga menumbuhkan minat (Interst) dan rangsangan (‘Desire), akhirnya hadirin mengambil keputusan (Decision) untuk melakukan apa yang telah dijelaskan penyaji (Action). 
    9. Perhatikan suara anda, mengenai : Volume suara dapat didengar; Jangan berbicara untuk diri sendiri; Variasi intonasi untuk penekanan; Bernafas secara teratur (jangan sampai kedengaran desah nafas anda)
    10. Perhatikan waktu presentasi yang disediakan, gunakan waktu seefisien mungkin; Jangan terpaku pada detil yang tidak penting; perkirakan waktu setiap slidenya.
    Selesai Presentasi. 
    1. Selesai penyajian, masuk pada sesi tanya jawab, tanggapan, sumbang saran, bahkan kritikan.
    2. Pembicara hendaknya memandang itu semua secara positif, walau kadang itu dirasakan sebagai sesi pembantaian, jangan mudah terpancing, dengarkan dengan baik, bagaimanapun anda yang menguasai persoalan yang anda sampaikan, kalau toh ada masukan yang merupakan pengayaan referensi materi, harus jujur diterima.
    3. Dengarkann pertanyaan hadirin secara atentif tanpa interupsi. Lihatlah siapa yang bertanya dan simak makna pertanyaannya.
    4. Dengarkan pertanyaan secara empatis, jika mungkin dengarkan dengan simpatik kepada penyanya, kepribadiannya, emosinya maupun motif yang ada dibelakang pertanyaan tersebut. 
    5. Dengarkan pertanyaan secara konstruktif kepada apa yang ditanyakan, dengar makna maksimal dari pertanyaan tersebut dan tunjukkan bahasa nonverbal yang mengisyaratkan anda memperhatikan pertanyaan. Hal ini akan memotivasi penanya untuk memperjelas pertanyaannya. Lakukan pula observasi keseriusan hadirin lainnya terhadap pertanyaan tersebut.
    6. Dengarkan pertanyaan secara analitis kepada tanda-tanda khusus dalam pertanyaan tersebut.
    7. Dengarkan pertanyaan secara restrospektif, tangkaplah kata kunci dari pertanyaan tersebut, kalau perlu anda boleh mencatatnya dalam bahasa Anda sendiri.
    8. Dengarkan dengan pikiran terbuka, teristimewa apabila anda tidak setuju dengan pertanyaan tersebut. Dengar apa yang mereka utarakan, bukan apa yang anda inginkan atau harapkan mereka tanyakan.
    9. Catat dengan baik semua inti pertanyaan, kalau dirasa kurang jelas saat mau menjawab konfirmasi pertanyaan tersebut, jangan sampai apa yang ditanyakan nggak nyambung dengan jawabannya, karena salah menginterpretasikan pertanyaan hadirin. 
    10. Kalau ingin melakukan evaluasi mengenai kegiatan presentasi tersebut, usai acara formal, secara informal dapat dilakukan berbincang-bincang dengan hadirin untuk mengevaluasi baik dari asepek materi, maupun forum penyajian

    Inisiasi 5 Presentasi Bisnis

    Dalam perencanaan presentasi ini, hal-hal yang harus kita persiapkan adalah sebagai berikut:

    1. Pengembangan gagasan utama.


    Langkah pertama adalah merumuskan gagasan utama. Gagasan utama ini menghubungkan pokok bahasan dan tujuan dengan kerangka pengalaman khalayak, seperti yang sering kita lihat dalam iklan-iklan yang menunjukkan manfaat sebuah produk untuk konsumen, misalnya Dancow menyehatkan Anda. Sekarang cobalah merumuskan gagasan utama tersebut dalam sebuah kalimat yang merangkumkan argumen untuk meyakinkan khalayak. Anda bisa melihat contoh berikut ini :

    Peningkatan permintaan pada kendaraan troda empat dengan cc kecil yang lebih hemat bahan bakar akibat terjadinya peningkatan harga BBM.

    2. Membuat kerangka.

    Dengan gagasan utama yang sudah dipersiapkan dengan baik, Anda bisa mulai menyusun kerangka. Struktur kerangka ini hendaknya memperhitungkan pokok bahasan, tujuan, khalayak, dan waktu tersedia untuk presentasi. Untuk contoh kerangka presentasi lihat di bawah ini :


    KOMPETITOR BARU MERAMAIKAN BISNIS FAST-FOOD

    Tujuan: Menyadarkan para pemiliki usaha waralaba atas peningkatan ancaman persaingan dari toko-toko swalayan terkemuka.

    I. Pembukaan: perebutan pangsa pasar di antara pemilik usaha waralaba semakin sengit dengan masuknya toko-toko swalayan terkemuka dalam bisnis ini.

    II. Toko-toko swalayan terkemuka semakin menunjukkan ancamannya.
    • Toko-toko swalayan terkemuka tahun ini berhasil memperoleh Rp. 78 milyar dari penjualan makanan cepat-saji dan tingkat pertumbuhan penjualannya mencapai 15%/tahun.
    • Dua toko swalayan kelas C yang mengembangkan bisnis makanan cepat-saji ini adalah TS Dept. Store dan Saeroh Dept. Store. TS Dept. Store mengembangkanmakanan cepat-saji dari milkshake sampai hotdogs dan hamburger. Sedangkan Saeroh Dept. Store berhasil melakukan eksperimen untuk pengembangan restoran fast-food yang self-service. 
    • Sementara banyak toko swalayan lain yang kini sedang menyiapkan rencana membuka restoran fast-food dan uji-coba untuk keperluan ini sedang berlangsung.
    III. Toko-toko swalayan terkemuka sedang membangun food-court dengan menu yang menarik konsumen.

    IV. Toko-toko swalayan tersebut sangat dibantu oleh promosi periklanan.

    V. Kesimpulan: Ambisi toko-toko swalayan terkemuka itu memaksa kita untuk menambah investasi agar bisnis waralaba makanan cepat-saji ini tetap dapat menghasilkan uang.


    Dalam membuat perencanaan presentasi ini, kita juga harus memasukkan pertimbangan waktu pada saat kita membuat kerangka presentasi ini. Karena, presentasi yang terlalu lama juga tidak efektif. Khalayak akan bosan, apalagi bila kita sudah mengulang-ulang informasi yang sama yang sudah dimengerti dan diketahui oleh khalayak. Lama presentasi tersebut jelas ditentukan oleh panjangnya presentasi. Untuk memperkirakan berapa lama presentasi kita berlangsung bisa dihitung dengan jumlah kata-kata yang diucapkan dalam satu menit. Rata-rata kita mengucapkan kata-kata 125 kata/menit.

    Selain itu, dalam perencanaan presentasi kita juga memperhitungkan gaya presentasi kita. Gaya presentasi ini umumnya dibagi menjadi 3 yakni gaya presentasi untuk kelompok kecil, gaya resmi untuk kelompok besar dan gaya presentasi untuk peristiwa penting.

    Dalam melakukan presentasi ini, untuk lebih meningkatkan efektivitas komunikasi kita sudah lazim dipergunakan alat bantu audio-visual. Pentingnya menggunakan alat-bantu audio-visual ini adalah untuk membantu baik pembicara maupun khalayak mengarahkan perhatian kepada hal-hal yang penting. Gagasan utama kita jadi lebih mudah diingat dan dimengerti oleh khalayak.

    Pertama-tama kita melihat dua jenis alat bantu visual ini. Pertama visualisasi teks yang dibentuk dengan menggunakan kata-kata yang akan membantu khalayak mengikuti arus gagasan. Dengan visualisasi teks ini, kita menyajikan rangkuman pesan sehingga khalayak dapat melihat pikiran-pikiran yang disampaikan. Kedua visualisasi grafis yang memberikan penekanan terhadap fakta-fakta penting. Visualisasi ini membantu khalayak memahami data numerik dan jenis informasi lain yang sukar difahami kalau dinyatakan secara lisan.

    Namun kita harus waspada, penggunaan alat bantu visual tersebut dapat menjadi kontraproduktif. Karena itu, agar alat bantu tersebut membantu efektivitas komunikasi kita, perhatikanlah hal-hal di bawah ini:
    • Pastikan semua khalayak dapat melihat dengan baik
    • Berikan kesempatan kepada khlayak untuk membaca visualisasi itu sebelum Anda memberikan uraian. 
    • Batasi setiap alat bantu visual itu hanya untuk satu gagasan. 
    • Jangan menyampaikan sesuatu yang bertentangan antara penjelasan lisan dengan visualisasi. 
    • Jangan membaca teks yang divisualisasikan kata demi kata. 
    • Ketika selesai membahas butir yang divisualisasikan, segeralah hentikan alat visualisasi tersebut.

    Sekarang kita akan membahas medium yang tepat untuk membantu presentasi kita, ada banyak medium yang kita pilih dari alternatif berikut ini:
    • Handout. Ketika melakukan presentasi Anda mungkin membagikan lembaran kertas yang berisikan agenda, kerangka program, abstrak laporan, atau bahan pendukung seperti tabel dan grafik. Handout ini akan membantu khalayak memperhatikan pokok gagasan Anda. Namun dapat juga mengganggu karena khalayak lebih tertarik pada handout daripada uraian Anda.
    • Papan tulis. Untuk presentasi pada kelompok kecil, Anda mungkin memilih papan tulis guna menggambarkan gagasan Anda, karena medium ini langsung kita gunakan, maka sifatnya amat fleksibel. Namun untuk situasi tertentu penggunaan papan tulis ini terkesan sangat informal. 
    • Overhead projektor (OHP). Alat bantu yang paling umum dipergunakan dalam presentasi bisnis adalah OHP ini. Karena alat ini dapat memproyeksikan transparansi pada layar di tengah sinar yang benderang. Transparansi ini dengan mudah dapat kita buat secara manual, fotokopi, atau menggunakan komputer. Kini, sudah terbiasa digunakan LCD projector dan mulai menggantikan OHP dalam banyak kegiatan presentasi bisnis. 
    • Slide. Isi slide dapat berupa teks grafis atau gambar atau juga bila Anda sudah mahir dapat menggabungkan ketiganya. sayangnya slide hanya bisa diproyeksikanm di ruang yang relatif gelap. 
    • Alat bantu lain. Dalam presentasi teknis maupun ilmiah, sampel produk atau model dapat dipergunakan sebagai alat bantu, sehingga khalayak bisa mrngalaminya secara langsung. Selain itu kita juga dapat menggunakan videotape atau audiotape dan film. Videotape dan film cukup efektif untuk menarik perhatian khalayak karena disajikan secara lebih hidup dan berwarna.
    Secara umum penggunaan alat bantu audio-visual dapat memperlihatkan bagaimana sesuatu terlihat, bekerja atau berhubungan satu sama lain. Namun hendaknya kita ingat bahwa alat bantu audio-visual tersebut bukan merupakan pengganti kata-kata lisan, melainkan alat bantu untuk menarik dan membangun minat, serta untuk menunjukkan informasi yang penting. Oleh karena itu, kita harus pandai memilih medium mana yang paling tepat dalam melakukan presentasi.

    Dalam hal penggunaan media atau medium presentasi ini, kita teringat pada kenyataan bahwa dalam presentasi adakalanya yang lebih dipentingkan adalah cara atau bagaimana mempresentasikannya, bukan apa atau materi presentasinya. Tentu saja pernyataan tersebut bukan mengecilkan materi presentasi dan lebih menekankan pada cara presentasinya. Namun pernyataan tersebut lebih dimaksudkan bahwa bagaimana kita mempresentasikan pun harus diperhatikan, bukan hanya memperhatikan apa yang dipresentasikan saja.

    Bila presentasi kita menggunakan alat bantu seperti OHP atau LCD projector, maka sangat penting untuk mempersiapkan materi yang akan ditayangkan. Materi yang akan ditayangkan tersebut adalah kalimat-kalimat inti yang ditulis dengan singkat. Kita tak perlu memuat seluruh kalimat dalam lembar transparansi bila menggunakan OHP atau slide PowerPoint bila menggunakan LCD projector karena akan menyulitkan khalayak membacanya, melainkan hanya kata-kata kunci yang penting saja.

    Kita lihat gambar berikut:
    Gambar : Slide untuk Presentasi dengan menggunakan PowerPoint LCD Projector

    Sumber: Presentasi “Filosofi Pendidikan Politeknik” oleh Dr.Ir. Bambang Boediono, ME

    Kita bisa melihat pada Gambar itu, hanya butir-butir pokok saja yang ditayangkan. Ada 7 kelompok kalimat yang dituliskan dalam slide untuk bagian pembahasan mengenai masyarakat pengguna program diploma politeknik. Ringkasnya kalimat yang ditampilkan membantu khalayak untuk memahami butir-butir pokok atau pikiran-pikiran utama yang dipresentasikan.

    Selanjutnya, setelah persiapan selesai tentu kita harus menetapkan bagaimana presentasi akan kita lakukan. Ini berkenaan dengan bagaimana cara presentasi tersebut akan dilangsungkan yang berarti kitab harus juga mempelajari metode presentasi seperti berikut ini.

    Metode Presentasi

    Kini tibalah kita pada pembahasan mengenai teknik penyampaian presentasi. Dalam teknik penyampaian ini kita bisa memilih salah satu dari empat metode penyampaian berikut ini :
    1. Memori. Janganlah Anda menghapalkan semua pesan yang akan dipresentasikan, karena akan sulit untuk mengingat semuanya. Cukup mengingat garis besarnya saja.
    2. Membaca. Bila kita mempresentasikan pesan yang bersifat teknis dan kompleks, tak usah ragu untuk membaca dari teks yang sudah kita persiapkan, ketika kita harus membaca jangan sampai kita kehilangan kontak mata dengan khalayak. Untuk itu kita dapat berhenti sesaat untuk melihat khalayak, mengangkat tangan, atau mengeraskan dan melembutkan suara. 
    3. Berbicara dengan memegang catatan. Anda membuat catatan hal- hal yang penting, kemudian Anda berbicara melalui catatan tersebut. Ketika pendengar kelihatan bingung, Anda dapat lebih menjelaskan butir tersebut atau beralih ke pokok bahasan lain. 
    4. Berbicara impromtu. kalau Anda diminta untuk berbicara secara mendadak, itulah impromtu. Dalam situasi seperti ini, pikirkanlah beberapa saat apa yang hendak Anda katakan, tapi ingat jangan tergoda untuk melantur.
    Menjawab Pertanyaan
    Dalam presentasi tentu saja ada biasanya selalu disediakan sesi tanya-jawab. Apalag bila kita mengingingkan presentasi itu bukan merupakan komunikasi satu arah melainkan presentasi yang dibangun dengan semangat dialog dan intearktif. Berikut ini beberapa cara menjawab pertanyaan yang diajukan khalayak presentasi kita:
    • Jawab pertanyaan dengan singkat dan sikap manis. Ketika menjawab pertanyaan fokuskan perhatian kita pada orang yang mengajukan pertanyaan dengan memperhatikan bahasa tubuh dan ekspresi wajah agar kita dapat memastikan apa yang dimaksudkannya. Kemudian dengarkan dengan penuh seksama. Saat menjawab, ulangi pokok pertanyaan itu untuk memastikan kita memahami maksudnya dan membantu khalayak lain memahami pertanyaan yang diajukan.
    • Jangan biarkan khalayak memonopoli perhatian kita. Mungkin ada satu dua khalayak yang memonopoli sesi tanya jawab. Cobalah Anda memberi kesempatan kepada orang lain yang duduk di bagian lain ruang presentasi. 
    • Menjawab tanpa emosional pertanyaan keras. Kebanyakan orang mengajukan pertanyaan hanya untuk sekedar meminta penjelasan atau informasi tambahan. Biasanya kita akan menjawab pertanyaan seperti ini dengan ramah, namun ada juga khalayak yang bertanya dengan keras. Ketika ini terjadi tetaplah tenang. tataplah mata penanya dan jawablah pertanyaan sebaik mungkin tanpa memperlihatkan perasaan kita.
    Sedangkan Anjali (2007: 247-249) memberikan saran yang lebih teknis dan operasional dalam menjawab pertanyaan dari khalayak. Menurut Anjali, dalam menjawab pertanyaan khalayak itu, strategi yang dikembangkan adalah:
    1. terima pertanyaan dari seluruh khalayak
    2. simak pertanyaan khalayak drengan seksama 
    3. batasi jumlah pertanyaan khalayak 
    4. berikan jawaban yang berkualitas 
    5. fokuskan jawaban sesuai topik utama
    Selanjutnya, kita pun penting memperhatikan kredibilitas kita sebagai penyaji dalam sebuah kegiatan presentasi. Karena dalam presentasi, kredibilitas kita sebagai penyaji sangat penting. Itulah sebabnya mengapa kita harus berupaya memaksimalkan kredibilitas tersebut. Kredibilitas kita bisa ditingkatkan dengan cara seperti berikut :
    • Menunjukkan kompetensi. Pendengar akan terpengaruh oleh orang yang dipercaya memiliki kualifikasi dalam bidang tertentu. Karena itu kita harus 
    1. memiliki pengetahuan mengenai pokok bahasan, 
    2. memperkenalkan kredensial seperti gelar akademik dan pengalaman profesional, dan 
    3. memperlihatkan kemampuan.
    • Raih kepercayaan khalayak. Untuk ini Anda harus bersikap jujur dan tidak memihak. 
    • Menekankan kesamaan dengan khalayak. 
    • Meningkatkan imbauan Anda pada khalayak, dengan memperhatikan penampilan. 
    • Memperlihatkan ketulusan.
    Hal lain yang penting kita perhatikan adalah saat kita menyampaikan presentasi kita. Ini merupakan hal-hal teknis, yang kelihatannya sepele namun sangat menentukan keberhasilan presentasi kita. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat kita menyampaikan presentasi adalah:
    • jaga kontak mata dengan khalayak,
    • berbicara dengan jelas dan tegas, 
    • jangan berbicara terlampau cepat, 
    • pastikan suara Anda dapat didengar semua orang, 
    • berbicara dengan gaya asli Anda sendiri, 
    • berdiri tegak, 
    • gunakan gerak-gerik yang alami, 
    • jawab pertanyaan dengan penuh kesabaran, dan 
    • jaga perasaan Anda ketika menghadapi kritik.
    Saran presentatsi, khususnya dalam posisi kita sebagai penyaji, seperti yang dikemukakan Anjali (2007:51) berikut ini:
    pendengar kita adalah orang yang beragam sifatnya, jumlahnya, atau kualitasnya
    kebutuhan pendengar haris lebih diutamakan daripada kebutuhan kita sebagai penyaji
    seorang penyaji bertugas melayani dengan cara memberikan cara, gaya, dan isi presentasi yang dibutuhkan oleh pendengar
    terkadang penyaji harus mengikuti kecenderungan pendengar dalam hal pembicaraan dan seni berbicara.

    Tugas 2
    1. Jelaskan tentang efektifitas metoda presentasi yang baik
    2. Jelaskan langkah-langkah dalam penyusunan materi presentasi
    Sumber : http://student.ut.ac.id/

    Jenis- Jenis Modal Ventura

    A.Berdasarkan Cara Pemberian Bantuan 
    Bantuan yang diberikan modal ventura kepada perusahaan pasangan usaha dapat meliputi dua hal, yaitu bantuan financial dan bantuan manajemen. Atas dasar cara pemberian kedua jenis bantuan tersebut, mekanisme modal ventura dapat dibedakan menjadi:
    1. Single tier approachPerusahaan modal ventura menghimpun dana dan mengelola dana yang diinvestasikan dalam bentuk penyertaan modal pada perusahaan pasangan usaha.
    2. Two tier approachPengeloalan modal ventura yang melibatkan dua badan usaha terpisah, dimana yang satu sebagai perusahaan penyedia dana (fund company) dan yang lain sebagai perusahaan pengelola (management company) yang melakukan pengelolaan fund company yang bersangkutan.
    B.Berdasarkan cara Penghimpunan 
    Dana Perusahaan modal ventura secara umum dapat menghimpun dana dari pinjaman dan juga dari modal sendiri dalam berbagai bentuk. Jika ditinjau dari cara penghimpunan dananya modal ventura dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
    1. Leverage ventura capital Modal ventura yang bersumber dari suatu Perusahaan Modal Ventura dengan sebagian besar penghimpunan dananya dalam bentuk pinjaman dari berbagai macam pihak disebut leverage ventura capital.
    2. Equity ventura capital Modal ventura yang bersumber dari suatu Perusahaan Modal Ventura dengan sebagian besar penghimpunan dananya dalam bentuk modal sendiri dalam berbagai bentuk disebut equity ventura capital.
    C.Berdasarkan Kepemilkan 
    Atas dasar kepemilikannya, perusahaan Modal Ventura dapat dibedakan dalam beberapa jenis sebagai berikut:
    • Private ‘ venture-capital’ Companyperusahaan modal ventura yang belum go public atau belum menjual sahamnya melalui bursa efek disebut Private ‘ venture-capital’ Company.
    • Public ‘ venture-capital’ companyperusahaan modal ventura yang telah go public atau menjual sahamnya melalui bursa efek disebut Public ‘ venture-capital’ Company.
    • Bank Affoliate ‘ venture-capital’ Companyperusahaan modal ventura yang didirikan oleh bank-bank yang mengalami surplus dana atau memang mempunyai misi khusus dalam hal modal ventura disebut Bank Affiliate ‘ venture-capital’ Company.
    • Conglomerate ‘ venture-capital’ CompanyPerusahaan modal ventura yang didirikan atau dimiliki oleh sejumlah perusahaan disebut Conglomerate ‘ venture-capital’ Company.
    Sumber-Sumber Dana Modal Ventura
    Dalam melakukan penyertaan modal diberbagai bidang usaha, perusahaan modal ventura harus memiliki dana yang cukup yang dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang dapat dipilih sebagai berikut :

    1. Dari dalam perusahaan sendiri :
    • Setoran modal dari pemegang saham
    • Cadangan laba yang belum terpakai 
    • Laba yang ditahan
    2. Dari luar perusahaan :
    • Investor baik perorangan atau industri
    • Pinjaman dari Lembaga Perbankan 
    • Pinjaman dari Lembaga Asuransi 
    • Pinjaman dari Dana Pensiun
    5. Contoh Perusahaan Ventura

    PT. Pertamina Dana Ventura (PDV) merupakan salah satu Anak Perusahaan PT. Pertamina (Persero) yang keberadaannya merupakan penerusan dari yayasan yang sebelumnya ada dan mengemban tugas sebagai suatu entitas yang melaksanakan aktivitas komersial dalam rangka menunjang dan meningkatkan kesejahteraan pekerja Pertamina. Yayasan yang didirikan pada tahun 1975 dengan nama YATAPENA beberapa kali berganti nama hingga pada tahun 2002 berubah menjadi Perseroan Terbatas yang diberi nama PT. Pertamina Saving & Investment (PSI) dan akhirnya pada tanggal 30 Desember 2004 berubah menjadi PT. Pertamina Dana Ventura (PDV).
    Bidang usaha utama Perusahaan ini adalah melaksanakan pembiayaan modal ventura umum dan modal ventura khusus. Pembiayaan modal ventura umum merupakan suatu kerja sama bagi hasil dengan Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) dalam bentuk penyediaan dana bagi proyek-proyek yang dimiliki oleh PPU. Sedangkan pembiayaan modal ventura khusus merupakan kerja sama bagi hasil dengan koperasi-koperasi pekerja di lingkungan Pertamina Group dalam bentuk penyediaan dana untuk pelaksanaan Program Kesejahteraan Pekerja Pertamina (PKPP) yang diadakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan para pekerja dilingkungan Pertamina Group.
    Pada saat ini yang masih tercatat aktif melakukan kerja sama dengan Perusahaan terdapat sekitar 26 PPU dan 31 Koperasi Pekerja yang tersebar diseluruh wilayah kerja Pertamina dan mencakup 7000 an peserta PKPP. Dengan total aset diatas Rp. 1 trilyun yang sangat likuid dan tingkat kesehatan yang selalu terjaga pada level sehat ("AA" berdasarkan rating Anak Perusahaan Pertamina), Perusahaan siap untuk melakukan kerja sama kemitraan dengan PPU, baik yang berbentuk Perseroan Terbatas maupun Koperasi. Dalam rangka menjaga kredibilitas dan reputasi Perusahaan, manajemen senantiasa menjaga komitmen, mentaati tata nilai dan secara terus-menerus mengupayakan tercapainya implementasi Good Corporate Governance (GCG) yang ideal diseluruh lapisan organisasi Perusahaan.
     Perusahaan juga terus berupaya untuk dapat menjadi pelaksana indirect ESOP bagi pekerja Pertamina Group dengan cara menjadi pemegang saham minoritas di anak-anak perusahaan Pertamina Group yang prospektif mendampingi PT. Pertamina (Persero) atau Pertamina Group sebagai pemegang saham mayoritas. Pada saat ini Perusahaan telah menjadi pemegang saham dari PT. Pertamina Hulu Energi, PT. Pertamina Geothermal Energy, PT. Pertamina Bina Medika, PT. Pertamina Training & Consulting, PT. Patra Teknik dan PT. Trans Javagas Pipeline.

    Perbedaan Modal Ventura Dengan Bank 


    Keunggulan Modal Ventura
    1. Sumber dana bagi perusahaan baru.
    2. Adanya penyertaan manajemen. 
    3. Keperdulian yang tinggi dari perusahaan modal Ventura. 
    4. Dengan adanya penyertaan modal,PPU dapat mencari bantuan modal dalam bentuk lain.
    Kelemahan Modal Ventura
    1. Jangka waktu pembiayaan yang relatif panjang
    2. Terlalu selektifnya perusahaan modal ventura dalam mencari perusahaan pasangan usaha. 
    3. Kontrol manajemen perusahaan pasangan usaha dapat diambil alih oleh perusahaan modal ventura apabila menunjukan gejala kegagalan.
    Modal Ventura Syariah

    Modal Ventura Syariah adalah suatu pembiayaan dalam penyertaan modal dalam suatu perusahaan
    pasangan usaha yang ingin mengembangkan usahanya untuk jangka waktu tertentu (bersifat sementara).
    Adapun konsep perusahaan Modal Ventura Syariah adalah sebagai berikut :
    • Mekanisme pembiayaan dalam Modal Ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal.
    • Metode pengambilan keuntungan dalam Modal Ventura dilakukan melalui bagi hasil atas keuntungan yang diperoleh kegiatan usaha yang dibiayai. 
    • Produk pembiayaan Modal Ventura dikeluarkan oleh lembaga keuangan bukan bank, yaitu perusahaan pembiayaan Modal Ventura.
    • Jaminan dalam pembiayaan Modal Ventura tidak diperlukan, karena sifat pembiayaannya lebih condong ke sebuah bentuk investasi
    • Sumber dana untuk pembiayaan Modal Ventura bisa berasal dari perusahaan Modal Ventura sendiri dan juga berasal dari pihak lain.
    • Upaya penyelesaian apabila terjadi wanprestasi dalam pembiayaan Modal Ventura, baik yang dilakukan oleh perusahaan Modal Ventura maupun perusahaan pasangan usaha, maka upaya penyelesaiaannya dapat dilakukan melalui upaya damai, pengadilan negeri, dan lembaga arbitrase.

    Inisiasi 5 Modal Ventura

    PENGERTIAN MODAL VENTURA

    Menurut Keppres No.61 tahun 1988 perusahaan modal ventura adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan penerimaan bantuan untuk jangka waktu tertentu.untuk Jenis-jenis Modal Ventura Dan penjelasanya bisa dibaca Disini

    MEKANISME MODAL VENTURA



    Tujuan Modal Ventura

    1. Kemudahan berdirinya atau terbentuknya suatu perusahaan baru
    2. Membantu perusahaan yang mengalami kesulitan pada tahap awal 
    3. Tahap pengembangan produk/tahap kemunduran 
    4. Merealisasi ide menjadi suatu produk 
    5. Melancarkan mekanisme investasi dalam dan luar negeri 
    6.  Mengembangkan proyek research and development 
    7. Pengembangan tehnologi baru dan alih tehnologi 
    8. Pengalihan kepemilikan suatu perusahaan 
    Manfaat Modal Ventura
    1. Keberhasilan Usaha Meningkat
    2. Efisiensi dalam Pendistribusian Barang 
    3. Menigkatkan Bank-abilitas perusahaan 
    4. Pemanfaatan Dana Perusahaan Menigkat 
    5. Likuiditas Meningkat
    KARAKTERISTIK MODAL VENTURA
    • Penyertaan Modal (Equity)
    • Investasi jangka panjang 
    • Pembiayan yang bersifat risk capital 
    • Bersifat aktif 
    • Bersifat sementara 
    • Keuntungan berupa capital gain dan dividen 
    • Rate of return tinggi


    JENIS PEMBIAYAAN

    1)Penyertaan langsung
       Bentuk yang digunakan:
    • Mendirikan perusahaan bersama
    • Penyertaan Modal dalam portofolio 
    2) Semi equity financing 3)Pembiayaan bagi hasil

    TAHAP-TAHAP PEMBIAYAAN
    • Early Stage Financing
              a.Seed Financing
              b. Start-up Financing
    • First Round Financing
    • Expansion Stage 
              a. Second Round Financing           b.Third Round Financing
    • Bridge Financing (Mezzanine)
    • Acquisition and Management Buy Out Financing 
    • Turnaround Situations
    ANALISIS PENILAIAN PEMBIAYAAN

    Kriteria menilai alternatif investasi:
    • Usability
    • Protectability 
    • Aspek pasar dan pemasaran 
    • Aspek operasi dan manajemen 
    • Aspek keuangan dan mekanisme permodalan
    Langkah analisis menilai calon perusahaan pasangan usaha:
    1. Tahap Evaluasi (negosiasi awal)
    2. Tahap Pemeriksaan dan Evaluasi Lanjutan 
    3. Tahap Negosiasi dan penyelesaian akhir 
    4. Tahap pemantauan 
    5. Tahap Divestasi atau penarikan kembali penyertaan modal. 
    • Pembelian kembali saham modal ventura oleh perusahaan pasangan usaha 
    • Penawaran saham melalui pasar modal 
    • Pemberian kredit atau pinjaman dari bank 
    • Perusahaan pasangan usaha dijual kepada perusahaan atau pihak lain 
    • Perusahaan pasangan usaha dilikuidasi
    STRATEGI DALAM BELAJAR 
    • Setelah mempelajari topik ini Anda diharapkan mampu menjelaskan pengertian Modal Ventura.
    • Strategi belajar yang dapat Anda gunakan untuk memperdalam pemahaman materi tentang Modal Ventura ini adalah sebagai berikut: 
    1. Membaca berulang-ulang sehingga dapat menghafalkan definisi, mekanisme, jenis pembiayaan, tahap-tahap pembiayaan dan analisis penilaian pembiayaan modal ventura.
    2. Membuat catatan-catatan penting atau ringkasan yang berisi modal ventura. 
    3. Berlatih menjawab soal di modul.
    Diskusi 5
    Apa yang anda ketehuai tentang modal ventura dengan lembaga pembiayaan berbentuk pinjaman.

    Tugas 2 
    Bacalah modul 5, kemudian cobalah sebutkan satu keunggulan dan kelemahan modal ventura.

    Sumber :http://student.ut.ac.id/

    Sumber Permodalan Bank Syariah dan Pengelolaannya

    Friday, September 26, 2014
    Bank syariah dapat berjalan dengan modal yang bersumber dari dua komposisi modal yaitu core capital dan kuasi ekuitas. Pada dasarnnya sumber dana bank syariah terdiri dari:
    1. Modal yang diserahkan oleh owner pada akhir periode tahun buku.Penggunaan modal ditempatkan pada aktivitas yang produktif melalui penyaluran pada pembiayaan. 
    2. Penitipan atau pengiriman yang dilakukan bank syariah sebagai salahsatu cara mengalirkan dan menggerakkan dana. 
    3. Investasi yang digunakan dalam akad mudharabah 

      Pengelolaan dana pada bank syariah mengatur posisi dana yangditerima dari kegiatan funding untuk disalurkan ke financing . Hubunganantara bank syariah dengan nasabah merupakan hubungan partnership. Pengelolaan dana ditujukan untuk hal-hal berikut:
      1. Memperolehprofit maksimal.
      2. Menyediakan aktiva tetap dan kas yang memadai. 
      3. Penyimpanan cadangan. 
      4. Memelihara dana masyarakat dengan menerapkan kebijakan etis dalam pengelolaan lembaga ekonomi. 
      5. Memenuhi pembiayaan masyarakat.
      Prinsip perbankan syariah
      Perbankan syariah memiliki tujuan yang sama seperti perbankan konvensional, yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai. Prinsip hukum Islam melarang unsur-unsur di bawah ini dalam transaksi-transaksi perbankan tersebut: 
      1. Perniagaan atas barang-barang yang haram,
      2. Bunga (riba), 
      3. Perjudian dan spekulasi yang disengaja (maisir), serta 
      4. Ketidakjelasan dan manipulatif (harar). 
      Perbandingan antara bank syariah dan bank konvensional adalah sebagai berikut

      Bank Islam
      • Melakukan hanya investasi yang halal menurut hukum Islam
      • Memakai prinsip bagi hasil, jual-beli, dan sewa
      • Berorientasi keuntungan dan falah (kebahagiaan dunia dan akhirat sesuai ajaran Islam)
      • Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan
      • Penghimpunan dan penyaluran dana sesuai fatwa Dewan Pengawas Syariah
      Bank Konvensional
      • Melakukan investasi baik yang halal atau haram menurut hukum Islam
      • Memakai perangkat suku bunga 
      • Berorientasi keuntungan
      • Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditur-debitur 
      • Penghimpunan dan penyaluran dana tidak diatur oleh dewan sejenis
      Afzalur Rahman dalam bukunya Islamic Doctrine on Banking and Insurance (1980) berpendapat bahwa prinsip perbankan syariah bertujuan membawa kemaslahatan bagi nasabah, karena menjanjikan keadilan yang sesuai dengan syariah dalam sistem ekonominya.

      Penggolongan Pembeli dan Penjual

      Pembeli dan penjual dapat digolongkan berdasarkan perbandingan antara harga pasar dan harga pokok bagi penjual/produsen dan kemampuan membeli bagi konsumen/ pembeli.

      Pembeli dan penjual dapat digolongkan:
      1. Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan membeli di atas harga pasar.
      2. Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan sama dengan harga pasar. 
      3. Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai kemampuan membeli di bawah harga pasar. 
      4. Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar. 
      5. Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok sama dengan harga pasar. 
      6. Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar.
      Dari penggolongan di atas dapat disimpulkan:
      • Terdapat pembeli/penjual yang memperoleh keuntungan.
      Pembeli yang memiliki kemampuan membeli lebih tinggi (pembeli super marginal) mendapatkan premi konsumen.
      Penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar (penjual super marginal) mendapatkan premi produsen.
      • Terdapat pembeli/penjual yang menderita kerugian.
      Pembeli sub marginal yang memiliki kemampuan membeli di bawah harga pasar.
      Penjual sub marginal yang memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar.
      • Terdapat pembeli dan penjual yang impas (Break Even Point). Tidak memperoleh keuntungan dan kerugian karena harga pokok sama dengan harga pasar serta kemampuan membeli sama dengan harga pasar.

      Macam-Macam Pasar

      Macam-Macam Pasar

      1. Pasar Barang

      Pasar barang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang. Pasar barang dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yakni :

      a. Pasar Barang Nyata / Riil
      Pasar barang nyata adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang yang bentuk dan fisiknya jelas. Contohnya adalah pasar kebayoran lama, pasar senen, pasar malam, pasar kaget, dan lain-lain.

      b. Pasar Barang Abstrak
      Pasar barang abstrak adalah pasar yang menjual produk yang tidak terlihat atau tidak riil secara fisik. Contoh jenis pasar ini adalah pasar komoditas / komoditi yang menjual barang semu seperti pasar karet, pasar tembakau, pasar timah, pasar kopi dan lain sebagainya.

      2. Pasar Jasa / Tenaga

      Pasar jasa adalah pasar yang menjual produknya dalam bentuk penawaran jasa atas suatu kemampuan. Jasa tidak dapat dipegang dan dilihat secara fisik karena waktu pada saat dihasilkan bersamaan dengan waktu mengkonsumsinya. Contoh pasar jasa seperti pasar tenaga kerja, Rumah Sakit yang menjual jasa kesehatan, Pangkalan Ojek yang menawarkatn jasa transportasi sepeda motor, dan lain sebagainya.

      3. Pasar Uang dan Pasar Modal


      a. Pasar Uang
      Pasar Uang adalah pasar yang memperjual belikan mata uang negara-negara yang berlaku di dunia. Pasar ini disebut juga sebagai pasar valuta asing / valas / Foreign Exchange / Forex. Resiko yang ada pada pasar ini relatif besar dibandingkan dengan jenis investasi lainnya, namun demikian keuntungan yang mungkin diperoleh juga relatif besar. Contoh adalah transaksi forex di BEJ, BES, agen forex, di internet, dan lain-lain.

      b. Pasar Modal
      Pasar Modal adalah pasar yang memperdagangkan surat-surat berharga sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan bisnis atau kepemilikan modal untuk diinvestasikan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Contohnya seperti saham, reksadana, obligasi perusahaan swasta dan pemerintah, dan lain sebagainya.

      Untuk selengkapnya dibagi dalam beberapa golongan yaitu sebagai berikut :

      1. Berdasarkan Wujudnya

      Menurut wujudnya pasar dibedakan menjadi pasar konkret dan pasar abstrak
      1. Pasar Konkret (pasar nyata) merupakan pasar yang menunjukkan suatu tempat terjadinya hubungan secar langsung (tatap muka) antara pembeli dan penjual. Barang yang diperjualbelikan pun berada di tempat tersebut. Misalnya pasar-pasar tradisional dan swalayan
      2. Pasar Abstrak (tidak nyata) merupakan pasar yang menunjukkan hubungan antara penjual dan pembeli, baik secara langsung maupun tidak langsung, barangnya tidak secara langsung dapat diperoleh pembeli. Misalnya, pasar modal di Bursa Efek Indonesia.
      2. Berdasarkan Waktu Terjadinya

      Menurut waktu terjadinya pasar dibedakan menjadi pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan, pasar tahunan, dan pasar temporer.
      1. Pasar Harian merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap hari. Misalnya pasar pagi, toserba, dan warung-warung.
      2. Pasar mingguan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu minggu sekali. Misalnya pasar senin atau pasar minggu yang ada di daerah pedesaan.
      3. Pasar bulanan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu bulan sekali. Dalam aktivitasnya bisa satu hari atau lebih. Misalnya, pasar yang biasa terjadi di depan kantor-kantor tempat pensiunan atau purnawirawan yang mengambil uang tunjangan pensiunannya tiap awal bulan. 
      4. Pasar tahunan merupakan pasar yang melakukan aktivitas setiap satu tahun sekali. Kejadian pasar ini biasanya lebih dari satu hari, bahkan bisa mencapai lebih dari satu bulan. Misalnya Pekan Raya Jakarta, pasar malam, dan pameran pembangunan. 
      5. Pasar temporer merupakan pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu dalam waktu yang tidak tentu (tidak rutin) pasar ini biasanya terjadi pada peristiwa tertentu. Misalnya pasar murah, bazar, dan pasar karena ada perayaan kemerdekaan RI.

      3. Berdasarkan Luas Jangkauannya

      Menurut luas jangkauannya pasar dibedakan menjadi pasar lokal, pasar nasional, dan pasar internasional.
      1. Pasar lokal merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah tertentu saja.
      2. Pasar nasional merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli dari berbagai daerah atau wilayah dalam suatu negara. Misalnya, pasar kayu putih di Ambon dan pasar tembakau di Deli. 
      3. Pasar internasional penjual dan pembeli dari berbagai negara. Misalnya pasar tembakau di Bremen Jerman. 
      4.Berdasarkan Hubungannya Dengan Proses Produksi

      Menurut hubungannya dengan proses produksi pasar dibedakan menjadi pasar output dan pasar input.
      1. Pasar output (pasar produk) merupakan pasar yang memperjualbelikan barang-barang hasil produksi (biasanya dalam bentuk jadi).
      2. Pasar input (pasar faktor produksi) merupakan interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa sebagai masukan pada suatu proses produksi (sumber daya alam, berupa bahan tambang, hasil pertanian, tanah, tenaga kerja, dan barang modal).
      5. Berdasarkan Strukturnya (Jumlah Penjual Dan Pembeli)

      Berdasarkan strukturnya, pasar dibedakan menjadi sebagai berikut.
      Pasar persaingan sempurna merupakan jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.

      Istilah persaingan menunjukkan keadaan di mana terdapat sejumlah pesaing-pesaing baik selaku pembeli maupun selaku penjual di pasar. Dalam hal ini baik pembeli maupun penjual mencoba menarik penjual maupun pembeli berada di pihaknya. Persaingan dapat teIjadi dalam bidang harga, di mana penjual mencoba menarik pembeli dengan berusaha menurunkan harga jual dan keadaan ini disebut persaingan dalam harga. Ada juga persaingan dalam bentuk persaingan dalam promosi atau iklan untuk menunjukkan kelebihan mutu dan pelayanan barang pada pembeli. Hal yang terakhir ini disebut persaingan nir-harga.

      Dalam praktik biasanya persaingan merupakan gabungan antara persaingan harga dan nir-harga. Juga dalam praktik di persaingan bebas, penjual ada juga yang tak peduli dengan pembeli, siapa saja boleh beli dan tak perlu dicari-cari atau dipromosikan. Misalnya dalam pasar sayur mayur sepenuhnya terjadi persaingan sempuma dan persaingan bebas terjadi di antara petani sayur mayur. Namun bagi para petani ini tak jadi masalah siapa­siapa pembelinya. Ia tak perlu pasang iklan atau mencari-cari pembeli. Cukup dibawanya barangnya ke pasar dan di sana akan dijumpai pembeli. Ini yang dikenal dengan keadaan persaingan bebas dan sempuma.

      Ciri-ciri persaingan bebas sempurna adalah :
      1. Terdapat jumlah pembeli dan penjual yang cukup banyak dan aktif hadir di pasar. Demikian banyaknya pembeli dan penjual sehingga tak satupun dari mereka dapat mempengaruhi pihak lain terutama dalam harga.
      2. Semua pihak baik pembeli maupun penjual mempunyai/menguasai informasi yang sepenuhnya tentang keadaan pasar. Sehingga pembeli dan penjual juga mengetahui sepenuhnya apa yang ditawarkan untuk dijual dan apa yang dicari untuk dibeli dan berapa harganya. 
      3. Barang-barang yang dijual bersifat homogen sehingga semua yang hadir di pasar akan pasti menjual barang-barang yang serupa. 
      4. Faktor produksi mudah dibagi dan dipindah-pindahkan, sehingga timbul kemudahan perpindahan tenaga keIja, bahan baku, prasarana dan sarana produksi untuk masuk dan keluar dari lingkungan industri sebagai reaksi atas terjadinya keanekaragaman kemungkinan pencapaian laba dan perubahan harga.
      Dalam hal umum terjadi dalam pasar dengan persaingan bebas adalah :
      1. Tak akan ada satupun penentu harga di pasar.
      2. Pada suatu waktu tertentu harga-harga akan seragam dan akan berubah sedikit atau mengalami fluktuasi sesuai dengan perubahan yang teIjadi pada sisi penawaran maupun sisi permintaan. 
      3. Secara teoritis harga-harga pada pasar persaingan cenderung tmtuk ditekan sama dengan atau mendekati harga pokok produksi dari barang dan jasa yang diperjualbelikan di pasar,
      Manfaat persaingan bebas adalah :
      1. Meningkatkan efisiensi produksi barang dan jasa sehingga setiap produsen berusaha menawarkan barang dengan kualitas yang tinggi dan harga bersaing.
      2. Produsen berusaha membuat barang yang paling dibutuhkan oleh konsumen sehingga menjamin melimpahnya barang dan jasa yang dibutuhkan.
      b. Pasar persaingan tidak sempurna, yang terdiri atas

      1) Pasar monopoli 
      Pasar monopoli(dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”. Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).

      Monopoli adalah keadaan di mana pasar dikuasai sepenuhnya oleh penjual. Penjual mempunyai kekuasaan yang dapat didiktekan kemauannya baik dalam bentuk harga, volume, tempat, waktu, dan pembeli dengan siapa barang itu akan dijual. Hampir dapat dikatakan bahwa dalam pasar monopoli kedaulatan pasar berada sepenuhnya di tangan penjual. Penjuallah yang berdaulat menentukan tingkat harga, berapa banyak jumlah barang yang akan dijual, waktu bilamana barang akan dilepas ke pasaran, tempat di mana barang itu akan dijual dan cara lain yang diinginkan penjual.

      ladi monopoli adalah kebalikan dari persaingan bebas. Penjual hanya berada di satu tangan atau dikuasai oleh satu perusahaan.

      Ciri-ciri pasar monopoli adalah :
      1. Hanya ada satu penjual barang atau jasa.
      2. Produk yang dijual sangat unik, dan tak mungkin dapat digantikan dengan barang lain (tak mungkin disubstitusikan), sehingga pembeli harus membelinya dari pemegang monopoli. 
      3. Pemegang monopoli dapat mengendalikan harga barang dan jasa yang dijual, karena sepenuhnya ia menjadi produsen barang dan jasa itu. 
      4. Monopoli lazimnya timbul karena ada rintangan yang diciptakan di pasar, sehingga hanya perusahaan pemegang monopoli saja yang bisa masuk ke dalam pasar. 
      5. Pemegang monopoli tak tergantung pada keperluan promosi.
      Keburukan monopoli adalah :
      • Mayoritas konsumen dirugikan, karena konsumen tak punya pilihan lain baik dalam jumlah barang dan harga yang diinginkan. Konsumen hanya dihadapkan pada satu pilihan saja. Kedaulatan konsumen sarna sekali tidak dihargai kalau tidak dikatakan tidak ada.
      • Monopoli meniadakan efisiensi terutama dalam efisiensi alokasi sumber­ sumber ekonomi yang paling ekonomis yang seharusnya dapat dimanfaatkan sebesar-besamya kepentingan orang banyak. 
      • Monopoli menyebabkan pemegang monopoli bertahan pada harga monopoli yang menarik laba sebesar-besamya bagi kepentingan pemegang monopoli itu sendiri. 
      • Dalam monopoli ada kecenderungan konsumen akan banyak diatur dan ditentukan oleh produsen atau penjual.
      2) Pasar oligopoli 
      Pasar Oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.

      Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

      Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.

      Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.

      Jika terdapat beberapa perusahaan yang menjadi pemegang monopoli maka perusahaan-perusahaan ini berada dalam keadaan yang disebut oligopoli.

      Suatu struktur pasar yang lebih mendekati kenyataan adalah bahwastruktur pasar umumnya selalu berbentuk pasar oligopoli atau persaingan yang monopolistik. Keadaan ini merupakan semacam bentuk campuran antara persaingan bebas yang sarna sekali sempuma dengan monopoli yang sama sekali mumi. Bahkan dapat dikatakan bahwa 80 % kehidupan nyata dalam perilaku ekonomi masyarakat sepenuhnya berada dalam naungan dan kondisi­kondisi pasar yang bersifat oligopolistik atau persaingan monopolistik.

      Ciri-ciri pasar oligopoli adalah :
      1. Hanya ada beberapa perusahaan saja yang memproduksi barang-barang manufaktur untuk keperluan masyarakat.
      2. Produk yang dijual bersifat homogen atau variasi dari jenis merk yang sama. 
      3. Secara teknologi kedudukan oligopoli dapat juga timbul, jika sebuah industri atau perusahaan memiliki tingkat teknologi yang lebih canggih dibandingkan dengan perusahaan yang lain. 
      4. Oligopoli juga dapat ditimbulkan oleh adanya merger atau penyatuan antara beberapa perusahaan besar sehingga mereka dapat memadukan modal, teknologi, faktor produksi danpasar yang dapat lebih mereka kuasai. 
      5. Perusahaan yang tergabung dalam oligopoli lazimnya mempunyai saling ketergantungan satu sarna lain. 
      6. Perusahaan oligopoli lazimnya saling bersaing bukan dalam harga tetapi lebih pada persaingan dalam kampanye komoditi yang mereka jual melalui iklan, promosi, atau melalui diferensiasi jenis barang yang mereka jual.

      3) Pasar persaingan monopolistik

      Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.

      Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.

      Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.

      Struktur pasar yang bersifat oligopoli selalu berdampingan dengan struktur pasar yang bersifat persaingan monopolistik.

      Ciri-ciri sifat persaingan yang monopolistik adalah :
      1. Selalu ada sejumlah besar penjual dan pembeli di pasaran.
      2. Produksi barang dan jasa yang diperjualbelikan lazimnya bervariasi baik dalam merk, mutu, kampanye iklan yang dilakukan dan dampak-dampak psikologis yang berbeda-beda terhadap konsumen. 
      3. Perusahaan-perusahaan yang memasuki pasar mempunyai kemampuan kendali yang terbatas terhadap harga, karena dibandingkan dengan luasnya pasar yang harus dijangkau, perusahaan itu masuk kategori perusahaan sedang, namun mereka memproduksi aneka ragam barang yang tetap mampu menjangkau konsumen membeli barang-barang produksinya. 
      4. Memasuki pasar persaingan monopolistik selalu mudah, namun sebelumnya memerlukan kampanye iklan yang luas dan besar biayanya. 
      5. Selalu terbuka peluang yang sifatnya bukan persaingan dalam harga tetapi persaingan dalam diferensiasi jenis komoditi yang’ dihasilkan dan persaingan dalam kampanye iklan yang dilakukan untuk menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya.
      Kedudukan persaingan monopolistik akan membuka peluang pasar yang terbatas lingkup konsumennya, sehingga pencapaian laba tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisa dicapai pada pasar persaingan bebas sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih juga tetap ada persaingan antara perusahaan, terutama dalam persaingan kampanye periklanan yang mencoba menarik sebanyak-banyaknya konsumen.

      Persaingan ini akan memacu perusahaan-perusahaan yang masuk dalam persaingan monopolistik untuk meningkatkan efisiensi mereka masing­ masing. Dampak yang timbul dari keadaan pasar persaingan monopolistik lazimnya mendekati keadaan pasar persaingan sempuma, dengan demikian harga-harga juga cenderung mendekati harga pokok produksi.

      4) Pasar monopsoni 

      Bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga. Dalam pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan.
      Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.

      Pasar monopsoni bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga. Dalam pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan.
      Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.

      5) Pasar ologopsoni

      Pasar ologopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen. Contoh Telkom, indosat, Mobile-8, excelcomindo adalah beberapa perusahaan pembeli infrastruktur telekomunikasi seluler.

      Inisiasi 4 Struktur Pasar dan Persaingan Murni

      Struktur Pasar Industri

      Bentuk Pasar atau Industri

      Saudara mahasiswa, pada umumnya terdapat empat bentuk pasar yaitu pasar industri persaingan murni, pasar persaingan monopolistik, pasar oligopoli dan pasar industri monopoli murni. Empat bentuk pasar ini bisa dipandang dari segi penjual atau dari segi pembeli.



      1. Pasar industri persaingan murni

      Ciri-cirinya:
      • Jumlah penjual dan pembeli banyak sekali dalam industri
      • Produknya identik dan homogen
      • Tidak ada rintangan masuk ke dalam dan keluar industri setiap waktu
      • Tidak ada persaingan bukan harga
      Contoh: produk hasil pertanian

      2. Pasar industri monopoli murni

      Ciri-cirinya:
      • Jumlah penjual satu sedangkan pembeli banyak sekali
      • Tidak ada barang substitusi yang sempurna
      • Terdapat rintangan masuk ke dalam industri setiap waktu
      • Ada persaingan bukan harga berupa advertensi
      Contoh: perusahaan air minum pemerintah daerah

      3.Pasar persaingan monopolistik

      Ciri-cirinya:
      • Terdapat cukup penjual dan pembeli
      • Produknya terdiferensiasi 
      • Tidak terdapat rintangan masuk ke dalam industri, tetapi relative lebih sukar dibandingkan dengan pasar persaingan murni 
      • Ada persaingan bukan harga berupa persaingan kualitas, advertensi, dan pelayaanan penjualan.
      Contoh: perdagangan eceran pakaian konveksi, sepatu

      4. Pasar oligopoli

      Ciri-cirinya:
      • Terdapat sedikit penjual dan pembeli
      • Dibedakan antara produk yang standar dan terdiferensiasi 
      • Terdapat rintangan masuk ke dalam industri 
      • Ada persaingan bukan harga berupa advertensi dan persaingan kualitas
      Contoh: baja, mobil, peralatan listrik rumah tangga


      Pasar Persaingan Murni Jangka Pendek

      Dalam jangka pendek perusahaan pesaing murni mempunyai pabrik berskala tertentu dan berusaha memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan kerugian dengan menyesuaikan output dengan cara mengubah banyaknya faktor produksi variabel berupa bahan-bahan dan tenaga kerja. Penentuan tingkat output sewaktu keuntungan maksimal dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu, pertama dengan membandingkan antara pendapatan total dengan biaya total. Kedua dengan membandingkan antara pendapatan marjinal dengan biaya marjinal.

      Perusahaan akan memproduksi dan memperoleh keuntungan maksimal pada tingkat output dimana pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal atau MR=MC. Karena perusahaan pesaing murni merupakan penerima harga dan ia bisa menjual output dalam jumlah berapapun pada harga pasar yang berlaku, maka kurva permintaan pasar yang dihadapi berbentuk garis lurus mendatar. Pada pasar pesaing murni, pendapatan marjinal sama dengan harga output yang berlaku (MR=P), formula MR=MC dapat ditulis menjadi P=MC atau harga sama dengan biaya marjinal.

      Jadi perusahaan pesaing murni memaksimumkan keuntungan total atau meminimumkan kerugian dalam jangka pendek dengan memproduksi pada tingkat output dimana MR(=P)=MC, dengan syarat harga lebih tinggi daripada biaya variable rata-rata. Bila harga lebih rendah daripada biaya rata-rata maka perusahaan pesaing murni akan menghentikan produksi.

      Kurva Penawaran Perusahaan Pesaing Murni Jangka Pendek


      Kurva penawaran individual perusahaan pesaing murni dimulai di bagian (titik) MC=AVC dari kurva MC yang menanjak. Bila MC>AVC maka perusahaan akan menghentikan produksi karena kerugian lebih besar bila ia tetap terus berproduksi. Bila menghentikan produksi ia hanya menanggung kerugian sebesar biaya tetap modal saja.


      Harga keseimbangan ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar. Untuk memperoleh kurva  penawaran pasar maka harus dijumlahkan secara horizontal skedul-skedul penawaran perusahaan individual


      Pasar Persaingan Murni Jangka Panjang


      Dalam jangka panjang ada tiga macam perilaku biaya yaitu keadaan industri dengan biaya konstan, biaya menaik, dan biaya menurun. Semua merupakan kemungkinan akibat penyesuaian jangka panjang berupa masuk atau keluarnya perusahaan-perusahaan industri yang bersangkutan. Bila keseimbangan jangka panjang tercapai maka harga akan sama dengan MC jangka panjang, dan output akan diproduksi pada tingkat dimanan biaya rata-rata total adalah minimum. Dalam persaingan murni jangka panjang, perusahaan-perusahaan bebas masuk atau meninggalkan industri. Bila harga lebih tinggi dari biaya total rata-rata maka keuntungan ekonomis akan terjadi sehingga akan menarik perusahaan-perusahaan baru masuk ke industri tersebut. Perluasan industri ini akan menaikkan penawaran produk dan mengakibatkan penurunan harga pasar, hingga kembali sama dengan biaya total rata-rata. Sebaliknya bila mula-mula harga lebih rendah dari biaya total rata-rata maka kerugian ekonomis yang diderita menyebabkan perusahaan-perusahaan meninggalkan industri tersebut. Hal ini akan menyebabkan turunnya penawaran produk yang selanjutnya mengakibatkan harga naik dan harga kembali sama dengan biaya total rata-rata.

      Pasar industri persaingan murni baik pada kasus biaya konstan atau pada biaya menanjak naik, mempunyai karakteristik yang sama dalam posisi keseimbangann jangka panjang. Posisi harga dan pendapatan marjinal adalah pada tingkat dimana keduanya sama dengan biaya rata-rata minimum. Sedangkan kurva biaya marjinal memotong kurva biaya rata-rata pada titik terendah. Jadi posisi keseimbangan jangka panjang adalah MR (=P) = AC = MC. Walaupun dalam jangka pendek perusahaan pesaing murni mungkin memperoleh keuntungan ekonomis (atau kerugian ekonomis) tetapi dalam jangka panjang ia mengaami pulang pokok dengan memproduksi pada tingkat MR (=P) = MC. Posisi keseimbangan jangka panjang dalam pasar persaingan murni yang mensyaratkan MR (=P) = AC = MC harus terjadi pada titik dimana AC minimum, yang berarti adanya efisiensi ekonomi dalam pasar persaingan murni.


      Kelebihan dari sistem harga persaingan adalah kemampuan mengalokasi faktor-faktor produksi secara efisien, perusahaan memproduksi jenis barang dengan kuantitas yang paling diinginkan konsumen. Kemampuan mengadakan penyesuaian penggunaan faktor produksi bila terjadi perubahan-perubahan dalam perekonomian. Sedangkan kelemahan dari sistem harga persaingan adalah masalah distribusi pendapatan, kegagalan pasar, tidak selalu menuntun menuju pada penggunaan teknik produksi paling efisien, mempersempit rentang pilihan konsumen